Telah bermakam perduli
di tata cara kalian
“usut tuntas darah para korban
yang terkapar beku di tembus peluru”
Sebab, isi bus kota juga metromini
puluhan jam berdesakkan, berdiri,
haus, lapar di tambah kecewa
tunggu barikade pengeras suara
usai kepulkan ban ban usang
dan mabuk molotov di jalur mereka pulang
Aku menaruh simpati ke dalam relung hati
saksikan segelintir kalian, hei demonstran!
dan orang tua para korban itu
setia, mencari secuil keadilan
di wajah istana pengambil keputusan
meski hanya belatikan sejuta pilu kehilangan
;Hantarkan empati ke pintu nurani
jajaran kursi yang buta, gagu dan tuli
adakah pembaharuan solusi?
adakah, wahai para pelanjut perjuangan
No comments:
Post a Comment