Thursday, December 24, 2015

Malam Gaharu

Sepasang rindu masuk kamar
di luar, hujan samar-samar

luka-luka mereka kunci di pintu
lampu dipadam, seperti masa lalu

Napas seperti ranjang tersengal-sengal,
sebab cinta bisik-bisik di atas bantal

;Hujan di luar masih samar

Sepasang rindu masuk ruang mandi
di kamar, selimut menutupi sepi

Di bawah pancuran kehangatan
mereka saling sentuh dan pelukan

Sisa-sisa rindu perlahan terbasuh
dalam kemesraan, melusuh

Thursday, December 10, 2015

Push your limit

Kali ini lelah harus patah
biar langkah huyung sudah
diombang-ambing dingin
dan jeritan-jeritan angin

Ujung Rinjani
sudah di depan hati
kita harus mendaki terus

Jangan kalah oleh lelah
biar sepanjang bibir kawah
kabut, kerikil dan pasir
terpijak malah turun mengalir

Ayo, tinggal sejengkal mata
kita cium Dewi Anjani
yang subur dan maha indah

Saturday, December 5, 2015

Sia-sia (II)

Kupanggil namamu, perempuanku
karena resah malam ini gerimis
mengguyur jiwa yang meringis
ingin lagi ingat wangi nafasmu;
wahai, ke telingamu, sampaikah?

Kupanggil namamu, perempuanku
Sembari kutulis puisi ini
karena kata-kata adalah kenangan
yang nyaris habis ditelan uban,
menetes hangat lewat jari tangan

Wednesday, November 18, 2015

Stroke

Jutaan semut
salib tubuhku
separuh

(Dear Dad, stay in faith)

Tuesday, November 10, 2015

Akhir Kisah Sembunyi

Jaga baik-baik rahasia kita
seperti mata yang mulai merah
redam kehilangan agar tidak tumpah,
rindu malam-malam hotel murah

Jaga baik-baik rahasia kita
seperti hati yang mulai besar
tampung pilu agar tidak keluar
dari luka dalam yang masih segar

Monday, November 9, 2015

Terakhiran

Makan siang kali ini, sepiring malang,
dengan lauk udang saus sedih,
sayur kesepian dan kerang kenangan
yang kau sajikan dengan kasih sayang

Porsi kecil-kecil yang kau sendok
lantas lembut kau suapkan
begitu pedas, pahit, dan dingin rasanya
tapi pelan-pelan terpaksa ku telan
sambil sesekali lempar senyuman
dari dada yang makin gemetaran

ahh, susah sangat hati mencerna
padahal telah berulang kali dikunyah

Usai makan siang kali ini
pelukan bibir sambil tahan air mata
yang mendidih sejak suapan pertama
adalah sajian penutupnya

Wednesday, November 4, 2015

Lupa luka

Aku tidak tahu
lama waktu yang dibutuh
agar hati lekas sembuh
tiada lagi kau untuk disentuh

Mungkin lebih banyak
dari malam-malam
yang telah terbuang
menghitung bintang-bintang

Namun puisi singkat
yang darimu ku dapat
tentang keresahan,
tentang kesendirian
(hai, apa kabar?)

Secepat kilat ku balas 
dengan rindu rasa,
tentang rindu rupa
(hai juga, saya baik,
kamu apa kabar?)

Canda tawapun pecah
nostalgia berserakan,
jumlah bintang-bintang
luput ku tuntaskan

Wednesday, May 27, 2015

Sajak harus Pisah

Ada yang bilang,
Cinta kita belang
kalau jadi seranjang
anaknya pantang


;Rusak logika,
hati kok dilarang!

Ada rekomendasi,
coba kalian lari 

paksa beranak
dan kenalkan ubi

;Lelucon,
beranak kok lari!

Menurut hemat saya
Tuhan mu, Tuhan saya
pertemukan kita
agung pasti maksudnya


Maka terserah
orang membual apa
karena menyayangimu
aku tiada lelah

Wednesday, April 15, 2015

16 April 2015

Palsu jaman blusukan
sebab bikin peraturan
kaca mata kuda,
cuma dari baliķ meja

Basi kabinet kerja
karena nasib kami, pekerja
dibegal aturan dagang
nyawa dapur melayang

Tirani

Mentri bukan tuhan,
fermentasi bukan oplosan
kaji ulang aturanmu tuan
atau kami tumpah ke jalan

(;Aksi Keprihatinan Pekerja Industri Minuman 
  Mengandung Etil Alkohol (Gol. A) Indonesia)

Sunday, April 5, 2015

Kartini

Wajah kamu
yang manis mungil
seperti anak kecil
sering mampir di mataku

Sunday, March 29, 2015

Doa Bapak (Kami)

Selamat pagi Tuhan,
puji dan syukur 
atas bubur-telur di mangkuk, 
dan obat yang akan kuteguk

Aku percaya, itu semua
Roh Kudus, bagiku 
bagi separuh kaki tanganku
yang sedang mati suri

Tuhan yang baik,
pasti gurih sarapanku
digarami isi hati 
yang menetes pelan
; rindu fungsi tubuh kanan

Aku percaya, itu semua
cinta kasih, bagiku,
bagi keluarga kecil kami,
agar tabah bersukacita

Selamat makan Tuhan
terima kasih
Amin

Monday, March 9, 2015

Sex appeal

Belum genap satu menit
kita bergenit-genit
celanaku sudah sempit

Tuesday, February 24, 2015

Angel of Death

Di tanah Goshen ini
terlalu lama Firaun jadi tuhan

Bersiaplah! akulah sabit gelap
yang mencabut dalam senyap
semua nyawa putra sulung
manusia, binatang, tidak peduli

Bila berdarah pintu rumah
persembahan lunas sudah
sabit tidak akan terayun
dan aku merayap, berlalu

Monday, January 19, 2015

Ide

Janganlah bersedih
dan teteskan air mata
dari luka, dari hati

Hidup hanya sekali
dan kesempatan kedua
seperti bangkit dari mati

Alangkah baiknya
jarak dan perbedaan 
kita biarkan kesepian

Sementara kita,
setiap hari lepas rindu 
lebih manis dari waktu lalu