Wednesday, November 25, 2009

Supir kadang kadang

Pagi buta, terjagalah lelaki muda
rokok dan kopi adalah sahabatnya
mencari penumpang yang ibarat cuaca
di keramaian jalan raya

"hah! sudah jadi kuda
tapi kayak sia sia!"
gumamnya, sebab di lintasan sering jumpa
paku kesepian yang menggoda roda roda,
kantong kantong aparat yang minta disumbat,
atau anak anak kampung sekitar
yang pungut ongkos secara kurang ajar

Malam dingin, pulanglah lelaki muda
membawa sedikit sisa dari riuh jalan raya
"lumayan untuk mendukung mimpi!" katanya,
lalu menghisap lelah, minum secangkir doa
dan merangkai puisi ini sambil berseru
"bapak, besok libur!"

Monday, November 23, 2009

Suatu pagi di tanah Yehuda

Matahari hampir tinggi
di bawahnya,
dua kubu berseteru
tampak seperti
kerangkeng raksasa

Di dalamnya,
sebuah tombak gada
membabi buta
diayun pendekar tentara
sebesar bis kota

Sasaranya,
seorang bocah gembala
tanpa perisai tanpa zirah
yang sibuk menghindar
sambil memutar mutar
umban isi batu kali
ukuran biji sesawi

Matahari hampir tinggi
ribuan burung nazar
bersukacita di angkasa

Di bawahnya,
daging segar
seukuran bis kota
yang dahinya terbuka
ditembak batu kali

Sunday, November 15, 2009

Happy birthday, mom!

Mama! kue hati tersenyum
serta tawa kakak adikmu
harus kami sajikan tiba tiba
agar sesekali, kau berbunga bunga

Lebay dot com

I.
Padahal sudah jarang tatap muka
tapi, masih ku kenal pergulatanya
yang bawel demi menyegarkan
seorang ibu di rumah hatinya
wahai! seumpama bunga, mekar baru saja

II.
Padahal sudah jarang kami bersua
tapi, di sanalah letak kelakarnya
sebab sekali bertukar sapa
hampir mirip nonton opera van java

"abaang! mana lagi puisi tentangku?"
pintanya, rindu geli saat membaca diri
dari sisi yang luput ia sadari

"Sabar ya! merangkai puisi
tidak semudah merekayasa BAP
tentang perempuan apalagi,
harus
ramai yang mati penasaran!"
jawabku, sembari mencari kata kata

"Hah, kenapa?" tanyanya,
"ya, sukses berarti! andai timbul tanya
apa benar, bila nona berjalan
matahari pun kegerahan?" jawabku

"hihi, abaang! jelek!" tukasnya,
menuding penulis gagap pengalaman
lulusan unika amat gaya
fakultas hukum peminatan bercanda

(entah apa hubungannya jelek dengan lulusan mana!)

Friday, November 13, 2009

Bukan puisi cinta cintaan

Mustahil kau paham kesepianku
jalani kebebasan tanpa harapan
apalagi mengerti segala lukaku
karena terlalu mendamba,
terlalu mengalah
menjelma batang baja panjang
yang ditembuskan dari belakang
berulang ulang

Pernah ku beri kau kesempatan
tapi hadirmu, serupa tajamnya

Maka aku merayu, aku mencumbu
dengan kosakata bermuka dua
sebagai pemadam api dendam
yang menyiksa, yang menghanguskan

Tuesday, November 10, 2009

Pagelaran Sumpah

Saya bersumpah tidak pernah
terima sejumlah dana reksa
penampar wajah keluarga tercinta
air mata di berita adalah penegasnya

Saya bersumpah tidak pernah
diberi sejumlah surga dunia
pencoreng iman dan ketaatan ibadah
ayat suci di udara adalah penegasnya

Saya bersumpah tidak pernah
dijejal sejumlah harta tak terduga
penyumbat mulut juga hati nurani
kurang bukti adalah penegasnya

Saya bersumpah tidak pernah
disodorkan sejumlah tuhan dunia
yang bentuk tunainya asing di mata
pengacara senyum adalah penegasnya

Sunday, November 8, 2009

Berita panas

Heh! pertandingan antara
cicak si pemberantas
melawan buaya si penegak
panas gila ternyata

Penuh intrik dan manuver
yang belalakkan mata dunia

hhmm, kira kira siapa ya
promotornya, lantas!
apa lagi ide ide kreatifnya?

Tuesday, November 3, 2009

Tamasya

Sekali waktu
ajaklah kata kata
bertamasya

Menikmati sunyi
yang sembunyi
di alam pegunungan

Menghirup udara
yang hijau, wangi
tanpa debu kota

dan segarkan mata
dengan keperawanan
desa desa yang sahaja

Agar sementara
lupa rindu, lupa luka
yang kian haru dipuitiskannya