Thursday, June 24, 2010

Salah Tafsir (Kartu Gakin)

Kata orang-orang
belanja zaman sekarang
suka hati pilih barang
gesek kartu, lantas pulang

(Kena dibodohi!)

Sudah bolak-balik kelurahan
sampai lupa cari makan
demi satu kartu yang kemudian
dilaminating agar licin, mengkilat
atau mentereng waktu belanja

ehh pas belanja,
tetap rupiah yang diminta

"Kartu ini adalah tanda
bahwa bapak sudah sah
jadi orang miskin!”
kata penjaga (nada mencela)

ah! sungguh tipis
beda lugu dan dungu
tapi, tak apalah
lega kali rasanya
sedari kecil miskin
akhirnya diakui juga

;Sambil lalu simpan kartu
dalam puisinya
yang sunyi dan lusuh

Wednesday, June 16, 2010

Pendapatku

Setiap malam seru juga kita ini
bercanda, tertawa seperti bocah
yang hendak menangis saja

Apalagi apabila aku berbisik
tentang saudara dalam celanaku,
yang sangat pemalu itu
dapat tegap dalam sekejap
bila ditantang nakalnya matamu

Atau cerita petuah
yang sok bijak sini,
bijak sana
macam paling betul
sedunia

ah, pokoknya hampir tak bisa
digambarkan kata-kata

Tapi, cobalah pikir
seru kita paling mutakhir
adalah, ditengah ragu, gelisah
yang kerap memaksa
emosi kehilangan kendali
lantas air matamu bicara

Kita masih mau temukan cara
kembali berpeluk cium
seolah orang lain buta

Monday, June 14, 2010

Keraguan kita

Kau juga pasti tahu,
kalau ujung jalan kita
cuma luka dalam
yang lama ditetesi air mata

Canda, tawa saat bersama,
mimpi-mimpi serta kata-kata
seperti embun pagi
yang ditelan matahari

Sebab kau rajin sembahyang
aku ke Gereja kadang-kadang

Thursday, June 3, 2010

Novel perang

Aku ini siapa,
aku ini apa,
aku ini kenapa?

Tidak tahu
ini mimpi
atau nyata

Aku bangun
segala
gelap gulita

Aku teriak
tapi hening
sepi, sunyi

Apa rasanya
pijak tanah,
apa rasanya
meraba wajah

Hanya tubuh
sendiri
tanpa anggota

Wednesday, June 2, 2010

Ngawur

Waktu kecil aku ditanya
besar mau jadi apa?
Kubilang: Jadi Tuhan!

Ibu bilang: tidak bisa!
anak laki harus kejar ilmu
sampai lewat negeri China
agar dapat gelar terhormat,
kekuasaan dan perempuan
yang luar dalam sehat

Bukan jadi Tuhan
singasana itu
sepanjang zaman
tidak tergantikan!
Belakangan ini
kembali aku ditanya;
kapan akan berkeluarga?

aku bilang: entahlah!

Sebab hasratku jadi Tuhan
seperti setan
yang hilang kesabaran