NKRI (Ngeri Kali Republik Ini)

Di Republik ini
masih teori kebebasan beragama:
di Lenteng agung
hati lurah dikudeta warga
sebab Alkitab jalan hidupnya

Di Republik ini
masih diskriminatif rasa manusia:
di depan KPK
nyawa aparat dicabut paksa
saat padat merayap jalan raya

Di Republik ini
masih gagah dinasti berdiri:
di ranah banten
keluarga besar berkuasa
dengan ratu sebagai raja

Di Republik ini
masih kental konspirasi kemakmuran:
di mahkamah konstitusi
tangan kanan Tuhan
tertangkap tangan disetir miliaran

27 Agustus 2013

Seperti sebatang rokok
dengan bercak keringat
terlentang di pinggir hati
tanpa asbak, tanpa api

Rest In Pain

Saudara pencinta alam
selamat jalan,
salam tak kenal rintangan
"God with the Braves"

In Memoriam   : Rangga (Drunk) Bahubrata
Anumerta         : MHPL.03.XXIII








(Drunk (RIP-left); El'Jo (RIP-top); Che (Midle); Gaung (right)

Tounge Kiss

Saat bibir kita
bersetubuh
aku semaput
ternyata,
lidahmu kamput

Tentang Tulus

Ambil keputusan

tak seperti bernafas

tapi semua ditanganmu

Sebab hidup ini 

adalah hakmu,

masa depanmu

Timbang saksama

agar air mata

sepi tercurah 

Aku senantiasa 

lapang dada

bila kau putuskan

inilah akhir jalan

Dan aku berbunga
sepanjang usia

bila kau putuskan

tetap bertahan

Tanya Jawab

Neng! kamu tahu 

kenapa kita diciptakan

laki-laki dan perempuan

plus ragam perbedaan?

Menurutmu: 
Sebagai jawaban 

kenapa oleh Tuhan

Cinta diciptakan 

Neng! kamu tahu 

kenapa kita dipertemukan

laki-laki dan perempuan

plus perbedaan iman?

Menurutmu:
Sebagai jawaban

kenapa kesendirian

adalah jantung
ditembus besi pelan-pelan

"Makan buah simalakama"

Sayang! aku paham hidup ini mahal
segala kisah, wajib dibayar darah
apalagi untuk tebus sehelai ijazah
dasar untuk putrimu kecap kuliah

Hasil sablon; bordir, cuma nasi,
ikan terasi dan secangkir sepi
sedang harga tebus adalah ginjal kiri
dan kuliah seharga mata; hati

Agar kelak hidup putrimu murah
aku teguh, nyawa ini siap ditaruh
tak apalah pincang organ tubuh
ketimbang ngemis, apalagi mengeluh

Sayang! Aku kangen sekali padamu,
di dadaku takut bercampur senang
sebab nasibku tinggalkan putri kita
untuk kembali satu denganmu

Ketar (Membahana)

Hatiku terjepit rindu
karena di kepalaku
air matamu
sedang bersalin nyawa
tanpa kepastian waktu

Kita turun

Ibarat mendaki
gunung di muka
khusus untuk hati
yang terlatih sejak dini

Setapaknya bercabang
cinta, terjal dan agama, jurang
pakar membunuh semangat

Lereng-lerengnya getas
penuh pengorbanan yang keras
paksa pendaki melanjut malas

dan puncaknya beku
sunyi, berlinang awan kelam
yang konon menikam tulang

Sumpah Jabatan

Duit adalah dewa
harga diri dan hak rakyat
adalah persembahannya

BLSM

Mestinya operasi besar
jantung masyarakat
agar tercipta lapangan kerja

dan/atau

Bedah urat nadi kebijakan
hingga terjamin pendidikan
dan kesehatan

Bukan balsem,
obat luar untuk gejala
yang panas sementara

Hatimu

Sebab tulus sangat
kecewa dan luka
kerap berlinang hangat

Sia - sia

Takdir kita adalah,

cincin melingkar sementara

Meski jungkir balik sudah
perjuangan menuju satu
dalam perbedaan iman

Takdir kita adalah,
tabur kasih, panen luka

Karena lingkungan kita
seperti ular, berbisa
teguh meracun hati dan logika

;Mestinya kita Tuhan dari takdir kita sendiri.