Saturday, October 31, 2009

Camkan baik baik!

Entah apa yang kau jumpa
di hidup judi macam aku ini
yang kalah, hancur tak lagi perduli
sebab sudah seperti teman sejati

Sementara seribu laki laki
kaya rupa, kaya harta,
datang memuji silih berganti
janjikan masa depan bercahaya

"Bukan aku tidak tergoda
rupa, puji dan janji kemilau mereka
lagipula, wanita mana yang tidak?
kaum lelaki pun kadang tertarik bisa"

"Tapi, di sela kewalahan hadapi itu semua
sering kali bayanganmu yang merdeka
merokok sembari konyol bertingkah
muncul tiba tiba iringi senyum ke muka"

Ah perempuan! pandai kian kau berucap
sejuta lebih sudah yang kau bodohi pasti

Biar kuterangkan sekali lagi
hidupku adalah kalah, hancur tak perduli
dan semua ucapanmu tadi
cikal bakal merajam hati sendiri

Wednesday, October 21, 2009

Perempuan bermata puisi

Tatapanmu terhias diksi
yang lentik lagi berima
hikayat binarnya hati
tapi maksud yang sembunyi
adalah berkaca kaca
karena setelah berdua
selalu tak pernah ada kita

Semangat

Hidup itu gembira berjuang
agar dunia selalu jelita
dan pencipta bertambah mulia

Biar cobaan berulang ulang
gempur hati sampai terguncang
juga malang selalu datang
menghalang halangi menang

Tetap tertawa, terus berjuang

Kasihani diri bukan pilihan
menyesal dan kecewa
cuma pengkhianatan tenaga

Bangun!
berdoa!

Maju, berburu!
seperti serigala di cuaca beku

Sunday, October 18, 2009

Garong


Anggaplah aku sialan
sebab hidup sebagai bajingan
yang bergerak secepat ninja
waktu tubuhmu terhias harta
atau dompetmu sesak nafasnya

Anggaplah aku bangsat
sebab cuma modal nekat
kabur dari nasib sekarat
membawa kendaraanmu
yang seperti kulit kuli
sedang banjir keringat

Terserah!

Kau tak kenal bernasib banal
tanpa sekutil pun kesempatan

Perlawanan

Datanglah kau wahai kesepian
yang mendesak, menekan hati
sampai enggan bertahan

Rundung aku dengan celakamu
terjang aku dengan pisaumu
aku tidak akan melawan
biar mampus kau kebosanan

Tuesday, October 13, 2009

Di bawah salib kayu


Siapa aku, hei mata sayu
yang keletihan selalu layu

Tak tahu, mungkin cuma hantu!
suara dalam hati berseru

Sebentar lagi mati datang
merusak ribuan sepi
yang ku pahat di nisan sendiri
apa pernah aku punya arti?

Tak pernah, bahkan setengah!
jawab dalam hati, gelisah

Lantas, apa perluku
bertelut seperti batu

Melepas rindu!
sekedar melepaskan rindu

Monday, October 12, 2009

Tidak berjudul

Kau suka, aku sebagai jenaka
yang elegan temukan cara
agar hatimu selalu tertawa

ya! pasti kau suka
terlebih ditambah cubitan kecil di paha

Sampai sampai jadi candu
yang kau cumbu saat butuh
hanya saat air matamu jatuh

Kau tahu betapa lelah hal itu?
selelah mencari kata kata halus
tentang sampai jumpa
entah kapan, entah dimana

Wednesday, October 7, 2009

Catatan pencari kerja

Kemarin siang kabar datang
"besok dipanggil ke Jakarta"

Malam, keperluan disiapkan
termasuk mimpi emak bapak

Pagi, berpakaian wangi
di jalan disenyumi matahari

Siang, tiba uji kenormalan jiwa
lantas dimintai keterangan

Malam, bingung termenung
antara percaya dan tidak

Siang tadi harus tolak mentah mentah
rayuan gombal lekas kerja
yang perlukan sejumlah biaya

Sunday, October 4, 2009

Gedung joeang Tambun

Saksi bisu perjuangan
rakyat betawi pinggiran

Wajahnya kian ringkih
seperti merintih
tahan gempuran
angkuhnya peradaban

Saturday, October 3, 2009

Hasutan 30'S 2009

Guna sah ambil sumpah
di gedung parlemen megah

Besok, kita bungkus janji
dengan pakaian baru

Ini malam, simpan tenaga
berfasilitas bintang lima

Tentang Minang yang terguncang
tinggal di hotel bintang seangkasa
belum resmi urusan kita