Kupanggil namamu, perempuanku
karena resah malam ini gerimis
mengguyur jiwa yang meringis
ingin lagi ingat wangi nafasmu;
wahai, ke telingamu, sampaikah?
Kupanggil namamu, perempuanku
Sembari kutulis puisi ini
karena kata-kata adalah kenangan
yang nyaris habis ditelan uban,
menetes hangat lewat jari tangan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
nama jadi memori
ReplyDeletedi otak dan di hati
kata-kata hanya jadi puisi
yang berusaha mencari makna
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete