Gelap sepi subuh pagi
berteman dingin langkahkan kaki
tujuannya ibu kota
yang kejam, tak bersahabat
serba cepat
guna nafkah duniawi
Gelap sepi malam hari
berteman dingin pulangkan kaki
saat semua lelap di belai mimpi
jalanan seolah mati
hati teringat bersyukur
guna nafkah surgawi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah sekarang bukan catatan kaki lagi niy nezz, hahaha, catatan roda-roda sepeda motor, hehe
ReplyDelete