Friday, January 16, 2009

Sepucuk Puisi untuk orang tua

Selamat subuh emak! bersama puisi banal ini kuselipkan sejumlah resah. yang semalam membuat lukaku terendam air garam, sebab kau diam seribu kata tapi hatimu alirkan dua sungai kecil lewat matanya, sewaktu bapak berderita tentang ekonomi yang semakin menghimpit nasib kita. sejumlah resah itu ialah keringat ku, tukarkan mereka dengan empat sehat ya mak! dan yang ke sempurna ganti petai saja, kesukaan aku dan bapak. oh ya, mereka juga sanggup hapus debu yang datang lewat tagihan listrik, air, telepon dan iuran rukun tetangga meski hanya bulan ini saja.

Selamat subuh bapak! bersama puisi banal ini kuselipkan sejumlah resah. yang semalam perlahan menggores lukaku, saat kau berkehendak menyerah pada kerasnya ayunan gada keadaan yang remukkan semangat berusaha di dadamu. sejumlah resah itu ialah keringatku, kiranya dapat menambal atap nasib kita yang bolong bolong di tusuk cuaca, dan mengganti organ organ tua di tubuh angkotmu, agar ia kembali berseri mengais rejeki di trayeknya yang sepi. oh ya! mereka juga mampu menjadi asap setia temani semangatmu meski bukan bungkusan seperti biasa ada.

Nah, emak, bapak! semoga puisiku yang maknanya seperti nasib di rumah kita dan selipan sejumlah keringat resahku bisa berguna. kita tak mungkin minta bantuan abang yang sedang berjuang untuk keluarga kecilnya berkembang. terlebih kita harus ceburkan diri ke dalam kubangan hutang, Pantang.

Bapak! Doa bekas dalam gelas malammu ku habiskan ya, agar aku tetap terjaga berkendara ke mahajakarta dan jauh dari celaka, terima kasih!

Sebaiknya aku pergi, matahari sudah hampir berdiri, dia akan bertugas lagi serupa aku yang harus kembali di caci maki dan akhir bulan menjelma sejumlah resah yang kalian anggap rezeki.
salam Anes.

4 comments:

  1. wach nie puisi bikin gw sedih!..persis banget ma kehidupan gw...huh...emak ..bapak ...ujang kangen ...ujang rindu sudah lama ujang tidak pulang ke kampung....maavkan aku mak!...

    pas bener dach...gw lagi rindu ma ortu...cari2 puisi buat ortu di om google...eh ketemu blog nie...lmayan gw terhibur...jadi inget ma ortu gw nieh...^_^

    ReplyDelete
  2. hwaaa...
    gw mo nyari puisi untuk orang tua
    buat bikin tgs agama
    susah amat nyarinya...

    ReplyDelete
  3. iya neehh.. zzz.. tugas agama gw aneh bgt.. masa disuru bikin puisi trus ditanda tangan = kasi komentar ortu?? aneehh

    ReplyDelete
  4. zhaaa.........
    qw jga dpet tgaz dr gru agmaqw cru bkin puisi wat ortuq mren cie dh bkin tpie dsar lgi sial wktoe mw nge-print eh gbza ea dha cri bantwan lgie dhe ke mbah google ..........
    hehehehe...^_^

    ReplyDelete