Friday, January 9, 2009

Dendam bawa sengsara

Hei sobat, kita pernah genggam dendam
di pagar rumah mewah
terpicu kata kata hina si tuan rumah
"Dasar mesum, orang udik,
sudah melarat malah berulah

kelak besar jadi apa kalian, sampah!"
sebab tak sengaja dapati istrinya
sedang asyik merias diri,
telanjang, sambil bernyanyi
selesai mandi sore hari

Dendam itu merayu kita
jual mabuk di pinggir peradaban
cara cepat dapatkan kembali harga diri
yang lenyap tergusur hinaan si tuan rumah.
paksa kita bengkalaikan cita cita,
kasih sayang dan perempuan
dalam bilik pengap berterali pesing.

Sobat, sudah lama kulepas dendam itu
kini ku tabur kecewa dan air mata
di atas tanah kubur si tuan rumah
sementara kau lari dari buruan polisi
bawa cemas, entah dimana sembunyi
setelah benam dendammu bertubi tubi,
ke tubuh tuan itu sampai ia mati.

;Selamat berlari sobat!

2 comments:

  1. Wah ada yang mati niy. hehe
    hati-hati dalam memilih kata nez, ada yg masih terasa "lari" dari maksud penuturannya.
    hehe, loe pasti nanya, yg mana maz? hehe, cari sendirilah, nanti kalo gak nemu baru cari sama2. peace.

    o iya, gw pake istilah "anak-anak malam" di puisi gw yg baru nez, hehe..

    ReplyDelete
  2. contoh nes :

    sobat, sudah lama dendam itu kulepas
    kini ku tabur kecewa dan air mata
    di depan liang kubur tuan yang tewas
    sedang kau sembunyi dari puluh pasang mata
    yang mengancam Awas! jiwamu cemas

    setelah kau benam dendammu bertubi tubi,
    tubuh tuan terbujur mati.

    ;sobat, selamat berlari

    ReplyDelete