Selamat ulang tahun,
Tuhan!
Saturday, December 25, 2010
Sunday, December 19, 2010
Saturday, October 23, 2010
Lama tak bersua
Apa kabar kawan?
kampung kita sekarang
banyak perubahan
Pemuda-pemudi sepi
mereka pilih lari
(ke kota) kejar gengsi
kampung kita sekarang
banyak perubahan
Pemuda-pemudi sepi
mereka pilih lari
(ke kota) kejar gengsi
Padahal cuma jadi mesin
pembangun kekuasaan
pembangun kekuasaan
yang miskin kemanusiaan
ahh, aku jadi terkenang
dahulu menjelang petang
lari-lari ramai-ramai
telusuri pematang
ahh, aku jadi terkenang
dahulu menjelang petang
lari-lari ramai-ramai
telusuri pematang
Wednesday, October 20, 2010
Mendaki
Langkah kaki
di tanah basah
saat matahari
;embun, kabut
Tulang gigil
darah, waktu beku
disekap angin terjal
Dada getar
di tanah basah
saat matahari
;embun, kabut
masih rebah
di pelepah mimpi
di pelepah mimpi
Tulang gigil
disekap angin terjal
Dada getar
nafas tersengal
ditekan sunyi
Angkat hati
angkat kaki
Angkat hati
angkat kaki
Demi bebas
yang membekas
Sunday, October 17, 2010
waktu bocah
Aku menangkap
butir hujan pertama
Menghirup dalam
bau tanah basah
Jingkrak-jingkrakan
main bola dalam hujan
butir hujan pertama
Menghirup dalam
bau tanah basah
Jingkrak-jingkrakan
main bola dalam hujan
Jakarta bermimpi
Pagi, di jantungku
burung-burung menari
orang-orang jalan kaki
mandi sinar mentari
hirup aroma kopi
Siangku rindang
berpagar kokoh
pohon, dedaunan
yang ramah melambai
dan teduh membelai
mata, hati para pemimpi
yang tertawa di kebun
wujudkan mimpi
makan nasib
garapan sendiri
Soreku menjelang
mereka basuh keringat
dan rendam lelah
ke dalam kali cerah
sambil pandangi perawan
berbalut selendang
sedang cuci cintanya
yang ranum, baru matang
burung-burung menari
orang-orang jalan kaki
mandi sinar mentari
hirup aroma kopi
Siangku rindang
berpagar kokoh
pohon, dedaunan
yang ramah melambai
dan teduh membelai
mata, hati para pemimpi
yang tertawa di kebun
wujudkan mimpi
makan nasib
garapan sendiri
Soreku menjelang
mereka basuh keringat
dan rendam lelah
ke dalam kali cerah
sambil pandangi perawan
berbalut selendang
sedang cuci cintanya
yang ranum, baru matang
*Inspired from: mimpi Jakarta
By: ruang kosong
Monday, October 11, 2010
Cerita Pagi
Ada burung singgah
di depan rumah
Ia bernyanyi
bersama pagi
bersama matahari
"Apa kabar?" tanyaku,
mantap ia menjawab
dengan lagu riang
sembari lincah
mencari remah-remah
Aku jadi ingat Nia Daniati
nyanyi tentang burung
Dalam liriknya, puisi berdendang:
"burung saja (yang) terbang
tak pernah lupa pulang
ingat sarang, anak, isteri (tersayang)"
;Nina bobo darimu
tadi malam
di depan rumah
Ia bernyanyi
bersama pagi
bersama matahari
"Apa kabar?" tanyaku,
mantap ia menjawab
dengan lagu riang
sembari lincah
mencari remah-remah
Aku jadi ingat Nia Daniati
nyanyi tentang burung
Dalam liriknya, puisi berdendang:
"burung saja (yang) terbang
tak pernah lupa pulang
ingat sarang, anak, isteri (tersayang)"
;Nina bobo darimu
tadi malam
Thursday, September 30, 2010
Tentang Air matamu
Demikian yang disampaikan,
"Sayang! ada hal
yang tak mungkin terwujud!"
Jangan sedikit pun
kau percaya kata-katanya
"Sayang! ada hal
yang tak mungkin terwujud!"
Jangan sedikit pun
kau percaya kata-katanya
Sebab saat yang tak mungkin
kita paksa mengalah
dan mimpi jadi nyata
;tiap detik seperti bercinta
dan mimpi jadi nyata
;tiap detik seperti bercinta
Friday, September 24, 2010
Tentang Cinta
Aku mencintaimu sungguh
meski tahu, dengannya
kau pernah bersetubuh
Aku rela menerima
meski hati berdarah
Ibarat ampas apel merah
yang dalam mulutmu
dahulu terkunyah
Laki-laki yang kau cinta
mati! tinggalkanmu selamanya
sementara aku menanti,
mimpikan kita menjulur lidah
Hawa! aku masih melata
kutuk diri dengan mantra
;tetap mencintaimu walau Tuhan binasa
meski tahu, dengannya
kau pernah bersetubuh
Aku rela menerima
meski hati berdarah
Ibarat ampas apel merah
yang dalam mulutmu
dahulu terkunyah
Laki-laki yang kau cinta
mati! tinggalkanmu selamanya
sementara aku menanti,
mimpikan kita menjulur lidah
Hawa! aku masih melata
kutuk diri dengan mantra
;tetap mencintaimu walau Tuhan binasa
Monday, September 20, 2010
Subuh
"hah, hah, apa yang terjadi?"
begitu tanyamu, heran menjurus lupa
tentang semalam aku jadi pengembara
dalam luka hatimu yang belantara
Berikut adalah jawaban yang kubisikkan:
"ahh perih! apa yang kau lakukan?"
begitu desahmu, usai sekaleng bir
larut menelanjangi kenanganmu
yang campakkan celana dalamku
"Hentikan! luka-lukaku kembali sembilu!"
begitu jerit mata dan raut wajahmu
saat kusemat pelan kesumat nafsu
ke liang sempit yang wanginya merindu
;dan berikut adalah bahasa tubuhmu
yang jelang pagi menderu
di bangku sunyi dekat ranjang
sebelah kamar mandi:
"Masa? sini, mendekat! coba, ulangi!"
begitu tanyamu, heran menjurus lupa
tentang semalam aku jadi pengembara
dalam luka hatimu yang belantara
Berikut adalah jawaban yang kubisikkan:
"ahh perih! apa yang kau lakukan?"
begitu desahmu, usai sekaleng bir
larut menelanjangi kenanganmu
yang campakkan celana dalamku
"Hentikan! luka-lukaku kembali sembilu!"
begitu jerit mata dan raut wajahmu
saat kusemat pelan kesumat nafsu
ke liang sempit yang wanginya merindu
;dan berikut adalah bahasa tubuhmu
yang jelang pagi menderu
di bangku sunyi dekat ranjang
sebelah kamar mandi:
"Masa? sini, mendekat! coba, ulangi!"
Friday, September 17, 2010
Uring-uringan
Malam larut di mata(mu)
yang tadi meneteskan luka
Lampu-lampu remang
enggan henti kirim bayang
Tiada daya mengusir sedih
seribu sesal di hati risih
;Letih, besarkan sabar
tunggu pagi bawa kabar
yang tadi meneteskan luka
Lampu-lampu remang
enggan henti kirim bayang
Tiada daya mengusir sedih
seribu sesal di hati risih
;Letih, besarkan sabar
tunggu pagi bawa kabar
Tuesday, September 14, 2010
Penghabisan
Wednesday, September 8, 2010
Monday, September 6, 2010
Pecun(dang)
Bila memang ada rasa, pergilah!
sebelum mata ini terbuka
sebab tak mungkin kuhancurkan
yang tidak pernah kelihatan
;Maka berjuang berhentilah
Kubur semua rahasiamu
berpalinglah tanpa rasa salah
tinggalkan aku berlumur dosa,
dalam neraka binal kesendirian
;Sejak lama air mataku punah
Bagiku cinta cuma kamuflase
bertanduk dan bermata merah
menyerupai wajah nafsu birahi
sebelum mata ini terbuka
sebab tak mungkin kuhancurkan
yang tidak pernah kelihatan
;Maka berjuang berhentilah
Kubur semua rahasiamu
berpalinglah tanpa rasa salah
tinggalkan aku berlumur dosa,
dalam neraka binal kesendirian
;Sejak lama air mataku punah
Bagiku cinta cuma kamuflase
bertanduk dan bermata merah
menyerupai wajah nafsu birahi
Tuesday, August 31, 2010
Dingin
kuyakin pasti demikian
dalam kuburku nanti
seperti malam yang sunyi
tanpa sentuhan perempuan
dalam kuburku nanti
seperti malam yang sunyi
tanpa sentuhan perempuan
*Inspired by: Dingin (ruang kosong)
Monday, August 30, 2010
Premanisme
Di negara kami yang kasar
dan didominasi gusar
ngangkang di pertigaan
adalah garis tangan
Siapa kurang cekatan
sedetik ke depan
dingin di pinggir jalan
Ditikam nasib, dilupakan
Di hirarki kami yang laknat
bedebah kuat mati kekuasaan
bajingan tengik yang menggantikan
semua berlangsung seperti kilat
Mata dibalas mata
darah dibayar darah
hukum purba
yang pemali berubah
dan didominasi gusar
ngangkang di pertigaan
adalah garis tangan
Siapa kurang cekatan
sedetik ke depan
dingin di pinggir jalan
Ditikam nasib, dilupakan
Di hirarki kami yang laknat
bedebah kuat mati kekuasaan
bajingan tengik yang menggantikan
semua berlangsung seperti kilat
Mata dibalas mata
darah dibayar darah
hukum purba
yang pemali berubah
Saturday, August 28, 2010
Thursday, August 19, 2010
Kita (buah semangka berdaun sirih)
Ibarat melangkah,
kanan pertama
kiri kedua
terhitung jari
Lebih dominan
kanan kiri
maju bersamaan
kanan pertama
kiri kedua
terhitung jari
Lebih dominan
kanan kiri
maju bersamaan
Monday, August 16, 2010
Menajiskan
Monday, August 9, 2010
Rapuh
Di antara lengang jalan
dan kupu-kupu malam
Ciuman kita
terganggu daun jatuh
yang tertiup angin
lalu entah kemana
"Daun itu, sepertimu
yang sebentar, berlalu!"
katamu
Kita kemudian asing
tersesat dalam ragu
dan kupu-kupu malam
Ciuman kita
terganggu daun jatuh
yang tertiup angin
lalu entah kemana
"Daun itu, sepertimu
yang sebentar, berlalu!"
katamu
Kita kemudian asing
tersesat dalam ragu
Friday, August 6, 2010
Tuesday, July 27, 2010
Karena sayang
Anakku sayang, anakku malang
bapak ini putra petani
dari desa terbuang
(di kaki gunung Sitoli)
Aku tidak tahu apa maumu
tapi kalau ganja
dapat membantumu sarjana
suka hatimu lah!
Maafkan bapak nak,
ANJING KAU! BINATANG!
adalah air mata
cinta sedang bapak buang
Bapak bingung, sayang!
musti kemana lagi mengais
agar kebebasanmu terbeli
dari jeruji yang dingin dan sunyi
bapak ini putra petani
dari desa terbuang
(di kaki gunung Sitoli)
Aku tidak tahu apa maumu
tapi kalau ganja
dapat membantumu sarjana
suka hatimu lah!
Maafkan bapak nak,
ANJING KAU! BINATANG!
adalah air mata
cinta sedang bapak buang
Bapak bingung, sayang!
musti kemana lagi mengais
agar kebebasanmu terbeli
dari jeruji yang dingin dan sunyi
Inspired from "Karena Cinta"
By: Ruang Kosong
By: Ruang Kosong
Monday, July 26, 2010
larik puisimu
Tak mau lagi pipiku merah
pada semua sayangmu
tak mau lagi aku tersenyum
pada semua puisimu
Kau takkan mengerti sakit ini
kata-kata dari bibir manismu
adalah harapan dan mimpi
yang cuma (jadi) sayatan belati di hati
Pergilah kau,
pergi dari hidupku
bawa semua bersalah
dan rahasia yang tak mau kutahu
pada semua sayangmu
tak mau lagi aku tersenyum
pada semua puisimu
Kau takkan mengerti sakit ini
kata-kata dari bibir manismu
adalah harapan dan mimpi
yang cuma (jadi) sayatan belati di hati
Pergilah kau,
pergi dari hidupku
bawa semua bersalah
dan rahasia yang tak mau kutahu
Wednesday, July 21, 2010
Apapun saya lakoni
Bapak kepala istana,
cinta kasih ke anak saya
lebih megah dari kecewa
kau tidak punya simpati
Padahal harapan saya
di sepanjang jalan
dari desa ke Jakarta
merah, berapi-api
Kaki saya adalah hati
Bojonegoro - Istana
cuman sejarak peniti
Demi buah hati
yang dilepuh kebijakan elpiji
tersenyum gagah kembali
cinta kasih ke anak saya
lebih megah dari kecewa
kau tidak punya simpati
Padahal harapan saya
di sepanjang jalan
dari desa ke Jakarta
merah, berapi-api
Kaki saya adalah hati
Bojonegoro - Istana
cuman sejarak peniti
Demi buah hati
yang dilepuh kebijakan elpiji
tersenyum gagah kembali
Monday, July 19, 2010
Tentang jadi Manusia
Tuhan,
Aku iri padamu
dapat di dua tempat
di sama saat
Tuhan,
Aku sirik padamu
yang selalu tahu
isi dalam hatiku
Aku iri padamu
dapat di dua tempat
di sama saat
Tuhan,
Aku sirik padamu
yang selalu tahu
isi dalam hatiku
Thursday, July 15, 2010
Bapak
Bapak, kulitmu
retakan tanah
di kemarau panjang
yang menangis
tunggu hujan datang
Sisa sebatang kara
batuk-batuk,
menghadapi susah
yang menurutmu
adalah anugerah
Bapak, rambutmu
mirip hutan sepi
berselimut kabut pagi
dan senyummu, miris
sulit dinikmati
seperti doa dan harapan
yang kau bisikkan
lewat perbuatan
yang masih coba
kuwujudkan
Walau kian pudar
dan nyaris terlupakan
retakan tanah
di kemarau panjang
yang menangis
tunggu hujan datang
Sisa sebatang kara
batuk-batuk,
menghadapi susah
yang menurutmu
adalah anugerah
Bapak, rambutmu
mirip hutan sepi
berselimut kabut pagi
dan senyummu, miris
sulit dinikmati
seperti doa dan harapan
yang kau bisikkan
lewat perbuatan
yang masih coba
kuwujudkan
Walau kian pudar
dan nyaris terlupakan
Wednesday, July 14, 2010
Monday, July 12, 2010
Karena susu setitik, rusak nila sebelanga
Friday, July 2, 2010
Emosi
Sampai meninggal matahari
garis tanganku adalah sendiri
Cinta dan kasih cuma duri
penggores koreng di hati
Hei, perempuan!
bila memang kau perduli
beranak cuculah, pergi!
Sebelum koreng yang nyeri
dan tengik ini
makin basah oleh dengki
garis tanganku adalah sendiri
Cinta dan kasih cuma duri
penggores koreng di hati
Hei, perempuan!
bila memang kau perduli
beranak cuculah, pergi!
Sebelum koreng yang nyeri
dan tengik ini
makin basah oleh dengki
Thursday, June 24, 2010
Salah Tafsir (Kartu Gakin)
Kata orang-orang
belanja zaman sekarang
suka hati pilih barang
gesek kartu, lantas pulang
(Kena dibodohi!)
Sudah bolak-balik kelurahan
sampai lupa cari makan
demi satu kartu yang kemudian
dilaminating agar licin, mengkilat
atau mentereng waktu belanja
ehh pas belanja,
tetap rupiah yang diminta
"Kartu ini adalah tanda
bahwa bapak sudah sah
jadi orang miskin!”
kata penjaga (nada mencela)
ah! sungguh tipis
beda lugu dan dungu
tapi, tak apalah
lega kali rasanya
sedari kecil miskin
akhirnya diakui juga
;Sambil lalu simpan kartu
dalam puisinya
yang sunyi dan lusuh
belanja zaman sekarang
suka hati pilih barang
gesek kartu, lantas pulang
(Kena dibodohi!)
Sudah bolak-balik kelurahan
sampai lupa cari makan
demi satu kartu yang kemudian
dilaminating agar licin, mengkilat
atau mentereng waktu belanja
ehh pas belanja,
tetap rupiah yang diminta
"Kartu ini adalah tanda
bahwa bapak sudah sah
jadi orang miskin!”
kata penjaga (nada mencela)
ah! sungguh tipis
beda lugu dan dungu
tapi, tak apalah
lega kali rasanya
sedari kecil miskin
akhirnya diakui juga
;Sambil lalu simpan kartu
dalam puisinya
yang sunyi dan lusuh
Wednesday, June 16, 2010
Pendapatku
Setiap malam seru juga kita ini
bercanda, tertawa seperti bocah
yang hendak menangis saja
Apalagi apabila aku berbisik
tentang saudara dalam celanaku,
yang sangat pemalu itu
dapat tegap dalam sekejap
bila ditantang nakalnya matamu
Atau cerita petuah
yang sok bijak sini,
bijak sana
macam paling betul
sedunia
ah, pokoknya hampir tak bisa
digambarkan kata-kata
Tapi, cobalah pikir
seru kita paling mutakhir
adalah, ditengah ragu, gelisah
yang kerap memaksa
emosi kehilangan kendali
lantas air matamu bicara
Kita masih mau temukan cara
kembali berpeluk cium
seolah orang lain buta
bercanda, tertawa seperti bocah
yang hendak menangis saja
Apalagi apabila aku berbisik
tentang saudara dalam celanaku,
yang sangat pemalu itu
dapat tegap dalam sekejap
bila ditantang nakalnya matamu
Atau cerita petuah
yang sok bijak sini,
bijak sana
macam paling betul
sedunia
ah, pokoknya hampir tak bisa
digambarkan kata-kata
Tapi, cobalah pikir
seru kita paling mutakhir
adalah, ditengah ragu, gelisah
yang kerap memaksa
emosi kehilangan kendali
lantas air matamu bicara
Kita masih mau temukan cara
kembali berpeluk cium
seolah orang lain buta
Monday, June 14, 2010
Keraguan kita
Kau juga pasti tahu,
kalau ujung jalan kita
cuma luka dalam
yang lama ditetesi air mata
Canda, tawa saat bersama,
mimpi-mimpi serta kata-kata
seperti embun pagi
yang ditelan matahari
Sebab kau rajin sembahyang
aku ke Gereja kadang-kadang
kalau ujung jalan kita
cuma luka dalam
yang lama ditetesi air mata
Canda, tawa saat bersama,
mimpi-mimpi serta kata-kata
seperti embun pagi
yang ditelan matahari
Sebab kau rajin sembahyang
aku ke Gereja kadang-kadang
Thursday, June 3, 2010
Novel perang
Aku ini siapa,
aku ini apa,
aku ini kenapa?
Tidak tahu
ini mimpi
atau nyata
Aku bangun
segala
gelap gulita
Aku teriak
tapi hening
sepi, sunyi
Apa rasanya
pijak tanah,
apa rasanya
meraba wajah
Hanya tubuh
sendiri
tanpa anggota
aku ini apa,
aku ini kenapa?
Tidak tahu
ini mimpi
atau nyata
Aku bangun
segala
gelap gulita
Aku teriak
tapi hening
sepi, sunyi
Apa rasanya
pijak tanah,
apa rasanya
meraba wajah
Hanya tubuh
sendiri
tanpa anggota
Wednesday, June 2, 2010
Ngawur
Waktu kecil aku ditanya
besar mau jadi apa?
Kubilang: Jadi Tuhan!
Ibu bilang: tidak bisa!
anak laki harus kejar ilmu
sampai lewat negeri China
agar dapat gelar terhormat,
kekuasaan dan perempuan
yang luar dalam sehat
Bukan jadi Tuhan
singasana itu
sepanjang zaman
tidak tergantikan!
Belakangan ini
kembali aku ditanya;
kapan akan berkeluarga?
aku bilang: entahlah!
Sebab hasratku jadi Tuhan
seperti setan
yang hilang kesabaran
besar mau jadi apa?
Kubilang: Jadi Tuhan!
Ibu bilang: tidak bisa!
anak laki harus kejar ilmu
sampai lewat negeri China
agar dapat gelar terhormat,
kekuasaan dan perempuan
yang luar dalam sehat
Bukan jadi Tuhan
singasana itu
sepanjang zaman
tidak tergantikan!
Belakangan ini
kembali aku ditanya;
kapan akan berkeluarga?
aku bilang: entahlah!
Sebab hasratku jadi Tuhan
seperti setan
yang hilang kesabaran
Sunday, May 30, 2010
Terngiang
Malam ini bulan terang
biasanya laut pasang
biasanya laut pasang
Seperti aku,
bergelombang
Pegangi bibir
yang tadi kau serang
Thursday, May 27, 2010
Good Night!
Sepertinya kau telah lelap
sebab candaku
tak lagi kau jawab
seketika senyap
;Semoga mimpimu
serupa denganmu
sebab candaku
tak lagi kau jawab
seketika senyap
;Semoga mimpimu
serupa denganmu
Monday, May 24, 2010
Khilaf
Semalam
air matamu
jatuh sendiri
"Seharusnya,
kita tidak sejauh ini!"
kataku,
Sambil kenakan ragu
lantas angkat kaki
mencari rokok,
mencari sepi
air matamu
jatuh sendiri
"Seharusnya,
kita tidak sejauh ini!"
kataku,
Sambil kenakan ragu
lantas angkat kaki
mencari rokok,
mencari sepi
Thursday, May 20, 2010
Tersenyumlah!
Langit sepi
tak ada bintang
yang lari-lari
kesana kemari
Mereka semua
kelap-kelip
di sisimu
;Membantuku
Jadi parodi
bagi hatimu
yang matanya
gerimis malam ini
tak ada bintang
yang lari-lari
kesana kemari
Mereka semua
kelap-kelip
di sisimu
;Membantuku
Jadi parodi
bagi hatimu
yang matanya
gerimis malam ini
Monday, April 26, 2010
Kencan
Tidak ada salahnya
sesekali kita berlupa
segala susah yang berhenti tiada
Kembali jadi bocah manja
yang malas ambil pusing
dari mulut orang keluar apa
Seperti hari ini
kita jalan berdua
seharian seru-seruan,
makan mimpi dan cerita
Tentang semula malu
mengucapkan kata
atau tentang apa saja
tanpa rahasia, tanpa air mata
tambah sentuhan-sentuhan kecil
yang tidak pakai rencana
Sampai-sampai bulan
senyum-senyum sendiri
di atas sana
sesekali kita berlupa
segala susah yang berhenti tiada
Kembali jadi bocah manja
yang malas ambil pusing
dari mulut orang keluar apa
Seperti hari ini
kita jalan berdua
seharian seru-seruan,
makan mimpi dan cerita
Tentang semula malu
mengucapkan kata
atau tentang apa saja
tanpa rahasia, tanpa air mata
tambah sentuhan-sentuhan kecil
yang tidak pakai rencana
Sampai-sampai bulan
senyum-senyum sendiri
di atas sana
Tuesday, April 13, 2010
Iman (Menolak tawaran)
Bukan sombong, bukan songong
hingga detik ini masih berdiri
padahal jatuh ribuan kali
karena yakin ada yang menolong
Bukan seperti penolongmu
yang kau tanam dalam badan
agar lihai memanipulasi keadaan
tapi menuntut darah
sebagai bayaran
Aku, sudah punya penolong
ia baik, pintar lagi gondrong
dan penolongmu adalah maut
yang telak ia kalahkan
hingga detik ini masih berdiri
padahal jatuh ribuan kali
karena yakin ada yang menolong
Bukan seperti penolongmu
yang kau tanam dalam badan
agar lihai memanipulasi keadaan
tapi menuntut darah
sebagai bayaran
Aku, sudah punya penolong
ia baik, pintar lagi gondrong
dan penolongmu adalah maut
yang telak ia kalahkan
Thursday, April 8, 2010
Jambret
Karena pilihan kian sepi
pengeluaran terus berulang
dan pemasukan sunyi
akal yang biasanya terang
jadi ambil paksa harta orang
pengeluaran terus berulang
dan pemasukan sunyi
akal yang biasanya terang
jadi ambil paksa harta orang
Tuesday, March 30, 2010
Kepada mantan (tunangan) kawan
Setiap malam, aku melihat tangan
sibuk merangkai-rangkai kata
dari rindu yang tidak terpuaskan
Dengan berbagai macam cara
ia coba menyusunnya jadi puisi
yang paling manis menghibur diri
Seperti permintaan hati ini
pada seseorang di atas sana
agar kau selalu cerah
dan terluka tak pernah lagi
sibuk merangkai-rangkai kata
dari rindu yang tidak terpuaskan
Dengan berbagai macam cara
ia coba menyusunnya jadi puisi
yang paling manis menghibur diri
Seperti permintaan hati ini
pada seseorang di atas sana
agar kau selalu cerah
dan terluka tak pernah lagi
Wednesday, March 24, 2010
Doa sebelum kerja
Tuhan, saya malas kerja
takut dijejali tanggung jawab baru
sedang yang kemarin dan lusa
sudah mulai diselimuti debu
Andai tiba-tiba
diminta presentasi
saya pasti mati berdiri
Tuhan, saya malas kerja
bosan dicap murahan
karena segala hal saya kerjakan
alhasil, kaki harus jadi tangan
dan tangan, ya tetap!
Tuhan, saya malas kerja
capek dikerjaiin kerjaan
yang kurang transparan
ujung-ujungnya mesti pasang badan
Tuhan, intinya saya malas
karena keluhan di atas
bila di kantorMu ada lowongan
tolong saya diberi kesempatan
saya pasti rajin terus-terusan
-Amin-
takut dijejali tanggung jawab baru
sedang yang kemarin dan lusa
sudah mulai diselimuti debu
Andai tiba-tiba
diminta presentasi
saya pasti mati berdiri
Tuhan, saya malas kerja
bosan dicap murahan
karena segala hal saya kerjakan
alhasil, kaki harus jadi tangan
dan tangan, ya tetap!
Tuhan, saya malas kerja
capek dikerjaiin kerjaan
yang kurang transparan
ujung-ujungnya mesti pasang badan
Tuhan, intinya saya malas
karena keluhan di atas
bila di kantorMu ada lowongan
tolong saya diberi kesempatan
saya pasti rajin terus-terusan
-Amin-
Thursday, March 18, 2010
Thursday, February 25, 2010
Para Pejuang Malam
Kami harus bersolek, molek
atau hias bibir dengan gincu
dan berpakaian serba pendek
Agar uang laki-laki
berkunjung berkali-kali
seperti nafsu berahi
Bukan cita-cita kami
pasrahkan masa depan,
cinta dan harapan
ditindih perut
dan mulut-mulut busuk
para pembuang tai macan
Cuma, untuk bertahan
harga diri dan perasaan
harus kami lacurkan
sampai sekarat
lantas kami kuburkan
atau hias bibir dengan gincu
dan berpakaian serba pendek
Agar uang laki-laki
berkunjung berkali-kali
seperti nafsu berahi
Bukan cita-cita kami
pasrahkan masa depan,
cinta dan harapan
ditindih perut
dan mulut-mulut busuk
para pembuang tai macan
Cuma, untuk bertahan
harga diri dan perasaan
harus kami lacurkan
sampai sekarat
lantas kami kuburkan
Thursday, February 18, 2010
Begajul di jalan panah
aku ini mustahil ksatria
aku ini cuma pemanah gajul
yang keluar masuk hutan kehidupan
dengan busur dan anak panah
Mimpi utama adalah mencari putri
yang dapat kumengerti
di antara seribu bidadari
Putri yang pantang lari
bila aku sedang rakus minum anggur
lantas tanpa pikir panjang
memanah matahari
aku ini cuma pemanah gajul
yang keluar masuk hutan kehidupan
dengan busur dan anak panah
Mimpi utama adalah mencari putri
yang dapat kumengerti
di antara seribu bidadari
Putri yang pantang lari
bila aku sedang rakus minum anggur
lantas tanpa pikir panjang
memanah matahari
Wednesday, February 17, 2010
Bandung_160210 (Dinas Luar kota)
Bu, aku tidak tahu
seperti apa rasanya
perasaanmu
tunggu bangun pujaan hati
yang penuh balutan,
tanpa gerak di St. Yusuf
Adik, aku tidak tahu
seperti apa rasanya
hatimu, yang terus lipat tangan
demi kembali tiap pagi
naik motor ayah terkasih
yang sedang tidur
dengan selang-selang
penyokong nafasnya
tapi mungkin,
aku sedikit tahu
kenapa air mata kalian
berhenti jatuh
seperti apa rasanya
perasaanmu
tunggu bangun pujaan hati
yang penuh balutan,
tanpa gerak di St. Yusuf
Adik, aku tidak tahu
seperti apa rasanya
hatimu, yang terus lipat tangan
demi kembali tiap pagi
naik motor ayah terkasih
yang sedang tidur
dengan selang-selang
penyokong nafasnya
tapi mungkin,
aku sedikit tahu
kenapa air mata kalian
berhenti jatuh
Wednesday, February 10, 2010
Puisi untuk Titie (Where are you?)
Dahulu jumpa lantas tertawa bersama
di belantara Jakarta yang tinggi hati
lagi lebat muslihatnya
Belakangan, percakapan cuma lewat pesan
yang hampir cukup puaskan rindu
yang dahaga berkepanjangan
Entah kapan kita 'kan kembali jumpa
lantas tertawa bersama, sambil bicara
dan minum kopi satu gelas berdua
;seperti jaman baheula
Mungkin sebentar lagi
mungkin tak'kan pernah terjadi
yang pasti, karenamu puisi ini seksi
di belantara Jakarta yang tinggi hati
lagi lebat muslihatnya
Belakangan, percakapan cuma lewat pesan
yang hampir cukup puaskan rindu
yang dahaga berkepanjangan
Entah kapan kita 'kan kembali jumpa
lantas tertawa bersama, sambil bicara
dan minum kopi satu gelas berdua
;seperti jaman baheula
Mungkin sebentar lagi
mungkin tak'kan pernah terjadi
yang pasti, karenamu puisi ini seksi
Monday, February 8, 2010
Tentang solusi
Kadang-kadang menghadapimu
aku butuh dinasehati
Tapi, harus lebih dari
"Jadi diri sendiri!"
Bom waktu kalau cuma itu
bagimu, bagi hati
aku butuh dinasehati
Tapi, harus lebih dari
"Jadi diri sendiri!"
Bom waktu kalau cuma itu
bagimu, bagi hati
Tuesday, January 26, 2010
Saturday, January 23, 2010
Jawaban
Dear Comerad!
Hapuskan dari benakmu
bahwa semangatku berpuisi
telah patah dan terkulai
enam kaki di bawah tanah
;laksanakan segera
Sebab kaulah saksiku
ketagihan merentang busur,
melepas panah kata
meski cuma satu, dua
yang tembus tanpa luka
haha!
Hapuskan dari benakmu
bahwa semangatku berpuisi
telah patah dan terkulai
enam kaki di bawah tanah
;laksanakan segera
Sebab kaulah saksiku
ketagihan merentang busur,
melepas panah kata
meski cuma satu, dua
yang tembus tanpa luka
haha!
Sisanya,
yah lumayanlah!
menggelitik mereka
yang payah tertawa
Dear Comerad!
Di medan perang yang sekarang
busur sedang proses pembuatan
kau tunggu saja kawan!
panah kita pasti kembali bersulang
Cheers!
Thursday, January 7, 2010
Tentang bersukacita (Merry Christmas)
Tak apa ma!
bila Natal ini
kita berbaju lama
Tak apa pak!
bila Natal ini
kita bersepatu tua
Karena bersama
kita lebih gemerlap
dari pohon terang
di tengah Gereja
bila Natal ini
kita berbaju lama
Tak apa pak!
bila Natal ini
kita bersepatu tua
Karena bersama
kita lebih gemerlap
dari pohon terang
di tengah Gereja
Saturday, January 2, 2010
Identitas
Aku ini pemimpi siang hari
karena dunia nyata
cuma buat mereka
yang almarhum imajinasi
Karenanya, aku dibenci
dimana itu lebih baik
ketimbang dicintai
bukan sebagai diri sendiri
Subscribe to:
Posts (Atom)