Dahulu jumpa lantas tertawa bersama
di belantara Jakarta yang tinggi hati
lagi lebat muslihatnya
Belakangan, percakapan cuma lewat pesan
yang hampir cukup puaskan rindu
yang dahaga berkepanjangan
Entah kapan kita 'kan kembali jumpa
lantas tertawa bersama, sambil bicara
dan minum kopi satu gelas berdua
;seperti jaman baheula
Mungkin sebentar lagi
mungkin tak'kan pernah terjadi
yang pasti, karenamu puisi ini seksi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
anez dah, kalo lagi kangen langsung melooooow bgt hehehe (*sambil meluk guling niy pasti di pojokan kasur)..
ReplyDeleteaku adalah ksatria
dijalan panah
aku berjalan sendirian dan
akan selalu sendirian
meski seribu bidadari menanti
tak ada yang mengerti jalan ini
kecuali aku, busurku dan
anak-anak panahku
ayo, perang tanding!