lewat telepon genggamku yang sering telanjang
tak berpulsa. " Hei gombal, apa kabar, masih dajal?"
Mungkin merasa tak dihargai, maka teleponku bunyi
"Hola!" sapaku, "Heh sombong, pesanku dibalas dong!"
tukasnya, sedikit emosi sedikit bercanda
Masih serupa yang dahulu ternyata dia, sok tirani
atur sana atur sini macam paling betul sebumi
itu alasannya kisah kami mati muda
sebab bagiku tirani dimanapun harus binasa
Inti percakapannya dia minta waktu
sekedar tukar kabar di sisa kenangan
tempat dulu aku lari dari tugas
membaca hatinya yang penuh ci luk ba
"Sibuk apa sekarang?" tanyanya
"sibuk mencari kesibukan"
jawabku, pura pura dingin
terbayang kerlingnya yang manja
hehehehe, trus pura-pura dingin loe, nahan e'e ya, hehehe
ReplyDelete