Kau tahu, sungguh lelah kekang air mata
terlebih saat hati terluka
jika menangis, lelaki dicaci banci
kupaksalah terus tertawa walau sesak dada
Murka pada segalapun sugesti sekali
namun setelah pikir tiga kali
daripada buang buang energi, kupilih mandi
bersihkan diri dari segala kuman yang babi
dan akupun pecandu keluh
tentang takdir yang kian keruh
ahh perempuan! andai kau cermati
puisi puisiku yang debu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ehhmmm, kata "babi" kok sedikit mengganggu ya, agak2 gak pas kayaknya nez
ReplyDelete