Pak Dirman dan rekan gerilyawan
mereka lupa pada semangatku
yang tandu panglima satu paru
patahkan agresi militer benalu
Sampai bertongkat ku berjalan
tertatih dirundung kemiskinan
undangan peringati hari merdeka
tak ubahnya tempat tidur dipan
kursi karet dan lantai tanah
oh, jangan jangan!
Pak Dirman, rekan rekan gerilyawan
ayo, kita kembali pindah gunung, pindah hutan
patahkan agresi rezim kerakusan
Indonesia kita masih kesulitan
kemerdekaan hanya baru slogan
Monday, August 31, 2009
Sunday, August 30, 2009
Malaysia
Mereka bangga klaim sipadan ligitan,
rasa sayange, reog Ponorogo,
batik, jali-jali juga tari pendet
demi meraup keuntungan
Mereka sadar eksistensi budaya
ialah senjata vital diplomasi internasional
sedikit mirip gembong teroris
yang sedang dikultuskan densus 88
rasa sayange, reog Ponorogo,
batik, jali-jali juga tari pendet
demi meraup keuntungan
Mereka sadar eksistensi budaya
ialah senjata vital diplomasi internasional
sedikit mirip gembong teroris
yang sedang dikultuskan densus 88
Saturday, August 29, 2009
Thursday, August 27, 2009
Kepada Perempuan
Thursday, August 20, 2009
Sikap
Tuanku adalah hati
pemberian Yesus yang berani
dan aku, berdiri sama tinggi
dengan yang berdasi juga kuli
entah ia wanita atau lelaki
Menolak merunduk
kepada semua tangan besi
Karena aku ingin menyala
dengan sinarku sendiri
Seperti master ninja tapi
yang eksekusi misi
gelap tanpa basa basi
mematikan sekali
pemberian Yesus yang berani
dan aku, berdiri sama tinggi
dengan yang berdasi juga kuli
entah ia wanita atau lelaki
Menolak merunduk
kepada semua tangan besi
Karena aku ingin menyala
dengan sinarku sendiri
Seperti master ninja tapi
yang eksekusi misi
gelap tanpa basa basi
mematikan sekali
Wednesday, August 19, 2009
Thursday, August 13, 2009
Doktrin religi bunuh diri
Dalam perang demi Tuhan
kita yang mudah tergantikan
harus setan pasang badan
di garis paling depan
Rakitan ayat suci
adalah senjata
basmi tikus kecoa
beda ibadah
Mereka semua bersalah
Hancurkan!
Kita harus masuk surga
kita yang mudah tergantikan
harus setan pasang badan
di garis paling depan
Rakitan ayat suci
adalah senjata
basmi tikus kecoa
beda ibadah
Mereka semua bersalah
Hancurkan!
Kita harus masuk surga
Wednesday, August 12, 2009
Mantan Pacar
Setelah sekian lama kangenya datang tiba tiba
lewat telepon genggamku yang sering telanjang
tak berpulsa. " Hei gombal, apa kabar, masih dajal?"
Mungkin merasa tak dihargai, maka teleponku bunyi
"Hola!" sapaku, "Heh sombong, pesanku dibalas dong!"
tukasnya, sedikit emosi sedikit bercanda
Masih serupa yang dahulu ternyata dia, sok tirani
atur sana atur sini macam paling betul sebumi
itu alasannya kisah kami mati muda
sebab bagiku tirani dimanapun harus binasa
Inti percakapannya dia minta waktu
sekedar tukar kabar di sisa kenangan
tempat dulu aku lari dari tugas
membaca hatinya yang penuh ci luk ba
"Sibuk apa sekarang?" tanyanya
"sibuk mencari kesibukan"
lewat telepon genggamku yang sering telanjang
tak berpulsa. " Hei gombal, apa kabar, masih dajal?"
Mungkin merasa tak dihargai, maka teleponku bunyi
"Hola!" sapaku, "Heh sombong, pesanku dibalas dong!"
tukasnya, sedikit emosi sedikit bercanda
Masih serupa yang dahulu ternyata dia, sok tirani
atur sana atur sini macam paling betul sebumi
itu alasannya kisah kami mati muda
sebab bagiku tirani dimanapun harus binasa
Inti percakapannya dia minta waktu
sekedar tukar kabar di sisa kenangan
tempat dulu aku lari dari tugas
membaca hatinya yang penuh ci luk ba
"Sibuk apa sekarang?" tanyanya
"sibuk mencari kesibukan"
jawabku, pura pura dingin
terbayang kerlingnya yang manja
Tuesday, August 11, 2009
Kepada Titie
Nona belia rekan kerja depan mata
bila kau pinta penyair residivis
tulis kesan tentangmu dengan puitis
beginilah lariknya;
Perempuan dengan senyum coki coki
sungguh nyeri hendak tak melihatmu lagi
hati seperti disayat pisau, pelan sekali
hihi, sebait yang mematikan bukan?
nah beginilah sikapmu pasti:
"ohoho dudul, lebay dehh!" ceriwis sambil lempar poni
haha, bukan, bukan, beginilah seharusnya:
Alangkah pedas sedari muda
kuras tenaga untuk tawa ibu di rumah
kakak, adik, sahabat terbaik air mata
yang ditinggal pergi kasih ayah ke surga
Andai aku sebagaimu mungkin cita cita
sudah lama kubuang ke tempat sampah
lalu berlari, terus berlari meski sadar
takkan hilang segala perih
Pemudi dengan senyum selezat coki coki
suatu hari nanti aku ingin makan kenangan
bakso raksasa sembari dengar kisah hatimu
yang lulus aneka uji, temanku merangkai puisi
Friday, August 7, 2009
Mengalah yang geram
Bila luka di ujung bicara
sengaja beku dalam dada
demi hatinya tertawa
kelak panasnya darah
membabi buta
di ujungnya, kecewa!
sengaja beku dalam dada
demi hatinya tertawa
kelak panasnya darah
membabi buta
di ujungnya, kecewa!
Serupa
Kau tahu, sungguh lelah kekang air mata
terlebih saat hati terluka
jika menangis, lelaki dicaci banci
kupaksalah terus tertawa walau sesak dada
Murka pada segalapun sugesti sekali
namun setelah pikir tiga kali
daripada buang buang energi, kupilih mandi
bersihkan diri dari segala kuman yang babi
dan akupun pecandu keluh
tentang takdir yang kian keruh
ahh perempuan! andai kau cermati
puisi puisiku yang debu
terlebih saat hati terluka
jika menangis, lelaki dicaci banci
kupaksalah terus tertawa walau sesak dada
Murka pada segalapun sugesti sekali
namun setelah pikir tiga kali
daripada buang buang energi, kupilih mandi
bersihkan diri dari segala kuman yang babi
dan akupun pecandu keluh
tentang takdir yang kian keruh
ahh perempuan! andai kau cermati
puisi puisiku yang debu
Monday, August 3, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)