Jakarta itu ibarat wajah kumuh
yang terpaksa mempersilahkan
tata letak keindahan kota
bersihkan pemukiman muram
agar tidak mengusik pengelihatan
gedung gedung pencakar nasib
Jakarta itu ibarat oplet tua,
Metromini, Mikrolet, bus kota
meski penumpangnya berantakan
kerap bermanuver tak terduga
di kemacetan jalan raya
Jakarta itu ibarat perempuan anggun
dengan harga diri tolak pinggang
namun, berbau kecut keputusasaan
sebab telah kehilangan masa depan
di ranjang tinggi hatinya sendiri
Jakarta adalah aku yang memar
dihantam risau karena jual keyakinan
pada pengabdian tiada harga
demi bermusuhan dengan sengsara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment