Wednesday, March 18, 2009

Konflik kecil kecilan

Bos, kau memang awan
maka di matamu
aku tak kelihatan

Karena kerap rela
jadi bantalan kecil
yang terinjak injak
dan membatu sendirian

Juga karena senyum
saat jadi bulan bulanan
atau kambing hitam mu
seperti tak punya kehidupan

Bos, saatnya kau buka mata
bahwa aku, bukan yang tiap bulan
kau bayar tak kenyang
namun tak mati kelaparan

Tapi aku, adalah kebebasan
menulis gunung hutan
dan tak kenal frustasi
saingi cahaya bintang bulan

4 comments:

  1. kwkwkwkwkw
    dhe kemarin dimarahi atasa >,<
    sedihhhhnyaaaaaaaaa... hikz.. hikz..

    ga lama lagii terpaksa kluar kerja neh^^

    hehehehe...
    Tetap semangat yah sob^^

    ReplyDelete
  2. upsss... dhe lupa T_T
    jujur, sebetulnya dhe pengen ngasih Award ke nez, tp dhe takut nez ga suka, koz ga jarang teman2 blogger dhe yang ga suka Award-Award-an gt, ga tau napa :(

    biasanya, blog2 yang khusus gini (misal kayak blog @neze khusus puisi gt), salah satu blog dhe yang khusus bahas tentang hal2 eksata :(, jarangmau terima Award

    padahal tu Award, ntah darimana asalnya, seperti estafet tuk rangkai persahabatan sesama blogger dunia maya, tp bagi dhe ga terbatas dunia maya^^, jadi pengen suatu hari ketemu nyata..

    ntu logo (Award) biasanya datang yah.. sperti td, didapatkan satu orang, n diteruskan ke teman2 lainnya (truss diposting dnegan menempatkan tu gambar Award di blog yang dapatin), seperti lari estafet gt.. kwkwkwk.. tp ga jarang suatu blog (blogger) buat Award sendiri tuks rayain Ultah Blognya, dsblah^^

    hehe..
    @neze kalo mau, tar klo dhe dapat ge :(, mohon terima yah^^, posting aja secara puisi^^

    ReplyDelete
  3. kwkwkwkwwk... balik lagi

    dhe mau ralat (td pengen cepat2 ketiknya jd ktinggalan)
    __________________
    biasanya, blog2 yang khusus gini (misal kayak blog @neze khusus puisi gt), ada jg salah satu blog teman dhe yang khusus bahas tentang hal2 eksata :(, jarang mau terima Award


    NB : dah dikirim yang maren tu diminta ke email dhe ???

    ReplyDelete
  4. oi pendaki, lapangkan dadamu
    jangankan awan yang kecil itu
    kita daki puncak puncak bumi
    sampai jari-jari mengenggam bintang
    mari mendaki bung!

    ReplyDelete