Wanita asyik sudah berpemilik
mengapa puruk tak berdaya
dan di bahuku meneteskan gelisah
Sabar! sadar! dengar!
Apalah nanti Tuhan bilang
bila bulan terang kau masih di sisiku remang
keluhkan resah layaknya sepasang
Sementara dua cintamu di rumah
seperti langit pagi rindu matahari
Bangunlah! sebab suatu ikatan
bukan sekedar hisap rokok usai sebadan
mari! kuantar kau mengalah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah di hotel mana nez, ahahahahahay...
ReplyDeleteAdegan Perselingkuhan:
Aku memeluknya erat,
Menghirup bau tubuhnya.
Merasakan kehangatan kulitnya
Dan aku berbisik, "I love you".
Dia menggeliat
Membuka separuh matanya,
tersenyum, dan mengecup dahiku.
"I love you more...", balasnya memelukku erat.
Tiba-tiba dia terlonjak, terhenyak!
mengambil jam tangan di meja samping tempat tidur.
"Aku harus pergi, aku sudah terlambat!"
Aku menggeliat dengan malas, kecewa...
Aku masih merindukannya... Merindukan kehangatannya.
Dia tahu. Dia memelukku dari belakang dan mengecup leherku.
"Lusa kita bertemu lagi di sini...", janjinya. Aku tersenyum. Bibir kamipun bertemu.
Hangat dan penuh cinta, Kurapikan dasinya, dan dia mengancingkan bajuku.
Kami pun meninggalkan kamar hotel
dan pulang
ke ISTRI masing-masing
ya hahahahaha
Wahahahayyy, keren juga punya lo ni maz, empat telur satu kasur hihi!
ReplyDelete