Tuesday, July 7, 2009

Sate dan penjualnya

Panas panas enaknya makan sate
yang wangi asapnya menantang
perut letihku dari kejauhan

Setibanya di lapak pinggir selokan
tak ada orang atau kantoran yang pesan
mungkin semua pilih makan restoran

akh, aku tak peduli dan bergegas
pesan sate ayam lima, kambing lima

Mas, ini sate bumbu kacangnya
tiada sengaja campur cemas
yang lepas kala mengipas
selamat menikmati!

Mas, anda yang awal mungkin yang akhir
tusuk sepuluh sate hari ini
semoga esok sudi mampir kembali
sate campur air mata istri saya mas belum coba!
ujarnya seraya batuk karena tertawa

No comments:

Post a Comment