Istri, kita tidak lagi dua
angkat wajahmu, tersenyumlah
kita telah satu di altar gereja
maka terhadap keluh, angkuhlah
Mari kita menjelma ritual pagi
ciuman, pelukan, lambaian tangan
yang lepas dingin jadi matahari
bekal hati mencari makan
Karena kita adalah rindu
yang sering tukar pesan
tentang tawa, tentang air mata
atau tentang lauk makan siang
Istriku, kita tidak lagi dua
kita adalah malam dan rembulan
yang akan terus bermesraan
menuju fajar penuh harapan
;22 Oktober 2016
Friday, March 24, 2017
Subscribe to:
Posts (Atom)