Thursday, May 28, 2009

Bahan pertimbangan

Emak yang keren, Bapak yang seksi
aku berencana lepas ikatan kerja

Di sini daya juangku payah sudah
datang dari seberang matahari
hanya untuk tahan damprat
yang pedas serupa bayaranku sebulan

Tak jarang, digigit gigit dari belakang
para penjilat pantat atasan
yang tugas serta tanggung jawabnya sedap
;cating catingan, pasang muka porno,
main fesbuk dan ketawa ketiwi seharian

Bila badai datang aku yang harus hadang
mereka semua lekas buang badan
atau, malah saling cabut pedang

Belum lagi para perempuan
yang mataku bilang
"telah silam norma kesopanan"
membuat iman dalam celana kejang kejang

Emak yang seksi, Bapak yang keren
aku berencana lepas ikatan kerja
semoga alasan di atas
kalian pertimbangkan setengah matang

Wednesday, May 27, 2009

Panglima Dosa

Aku adalah kuasa
yang membara
serupa cambuk api
atas kematian sendiri
untuk kembali bangkit
sebagai penggawa
angkara neraka
yang membakar surgaloka
serta rajanya

Suara Kepala

Aku tak ingin
merubah dunia
dan tak ingin
dirubah dunia

Friday, May 22, 2009

Shape Shifter

Kala senja melahirkan bulan
aku melangkah ke dalam hutan
penuh pepohonan saling belit
reranting mencakar langit

Kabut kemerahan seperti pijar
menyapa perlahan bersama malam
dan nyanyian dingin kumpulan Srigala
yang masuk telinga serupa mantra

"Di sinilah takdirmu bertakhta Tuan
atas kami serdadu bertaring malam,
dan di sinilah darahmu pekat Tuan
pertanda kefanaanmu sirna selamanya"

Wednesday, May 20, 2009

Muak!

Berhenti menatapku
dengan melas itu
karena iba
telah kupaksa harakiri

Berhenti membujukku
karena bagiku segalamu
adalah debu tajam
yang merahkan mata hati

Hentikan, cukup!
binasakan semua dusta
yang mengalir panas
di tubuhmu itu
mereka menjijikkanku

Tuesday, May 19, 2009

Jakarta

Jakarta itu ibarat wajah kumuh
yang terpaksa mempersilahkan
tata letak keindahan kota
bersihkan pemukiman muram
agar tidak mengusik pengelihatan
gedung gedung pencakar nasib

Jakarta itu ibarat oplet tua,
Metromini, Mikrolet, bus kota
meski penumpangnya berantakan
kerap bermanuver tak terduga
di kemacetan jalan raya

Jakarta itu ibarat perempuan anggun
dengan harga diri tolak pinggang
namun, berbau kecut keputusasaan
sebab telah kehilangan masa depan
di ranjang tinggi hatinya sendiri

Jakarta adalah aku yang memar
dihantam risau karena jual keyakinan
pada pengabdian tiada harga
demi bermusuhan dengan sengsara

Saturday, May 16, 2009

Kepada Mama

Sayang yang terpajang
di kedua matamu, mama
seperti alunan puisi
yang tenangkan hati

Friday, May 15, 2009

Sudahlah

Segala bunga
yang kutanam
di halaman
hatimu

Pelenyap bau
amis yang keluar
dari luka lukamu
itu

Anggap saja
bukan aku
yang tanam

Wednesday, May 13, 2009

Sejarah kelam Indonesia (Dosa Turunan)

Menurut ketetapan sementara mengacu pada Pancasila
kami dan keturunan Gerwani, Serbuni, Gestapu, Tjakrabirawa,
adalah iblis murni yang di tahun keji lubang buaya
berdosa, mengganyang para penyandang bintang negara

Oleh karenanya segala hak kami wajib disiksa,
disita secara paksa juga dikarantina sepanjang masa

Kami yang perempuan harus diperkosa ala barbarian
pada setiap kesempatan seperti di Bawang, Plantungan

Kami yang laki laki harus diperbudak lantas dihabiskan
pada ajang pesta anjing kelaparan seperti di Permisan,
Nusakambangan

Kami yang anak anak harus dipasung
dengan doktrin selamanya sampah, selamanya tiada
sedari lahir sudah seperti di Neraka

Hanya Tuhan yang percaya bahwa tangan kami
tak pernah cungkil mata atau silet kelamin penguasa yang sah

Monday, May 11, 2009

Aku

Yang pantang berubah
cinta Slayer, Metallica,
semua penggerinda telinga,
mabuk kata kata
dan mendaki wanita
meski telah binasa

Kepada Bus Kota

Bus kota yang berserakan
dan berjalan ibarat odong odong
di perkampungan

Sudah begitu lama kita seiring sejalan
entah kapan pertama berkenalan
sampai sampai aku keberatan
tinggalkan kau dalam kenangan
sendiri, tanpa kata hiasan

Sebab sekarang dengan kuda besi
aku satu pikiran di jalan
ahahaha, hajarrr! goyang kiri goyang kanan
melibas marka debu, menyalip waktu
kesampingkan murah, meriah, muntahmu
yang dahulu serupa nafas buatan
bagi nasibku yang sering pingsan
tersengat bau pesing persaingan

Friday, May 8, 2009

Luka

Bila Mei datang air mata berlinang
terbayang bayang tubuh kuning langsat
yang menjelma arang

Bila Mei datang haru pun menjelang
terkenang perempuan yang daranya hilang
diperkosa api reformasi Republik binatang

Bila Mei datang, hatiku lengang
di atas makam Mey mey yang malang
calon mempelaiku tersayang

Tuesday, May 5, 2009

Jangan terlalu mabuk

Kala minum kataku yang manis menghias hatimu
kau tampak lepas sekali, bahkan yang masih lekat
di bibirku pun nakal kau jilat
seperti halnya perawan yang hendak bercinta
terlebih kala kububuhi sedikit asap canda
pada tiap katanya

Entah telah berapa lama kau hanya minum getir
dalam rumah lelaki yang hanya perduli
merangkum kenyal dadamu sembari asah pedangnya
yang mudah karatan di liang puitis bawah pinggangmu

Tapi mbak, maaf! kata kataku yang wangi itu bisa
tak seharusnya murni kau tenggak
campur sedikit dengan realita
sebab malam mungil yang menangis di ranjang sebelah
harus menjadi prioritas utama jiwamu yang luka

Friday, May 1, 2009

Alkitab

kompas kehidupan
yang akurat
tunjuk arah jalan
menuju selamat